Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 05:50:10【Sehat】833 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(746)
Artikel Terkait
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
Resep Populer
Rekomendasi

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025

Produk biji

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura